Taksi Tahi

Bandung iku jan pancen kutho JIANCUK! Swering banget aku dikecewakan dengan pola perilaku masyarakatnya. Etos kerjanya jelek, suka nipu, pengen cari untung gampangan, kerja setengah-setengah, hedon, anak mudanya dugem thok, TAEK pokok’e.

Bayangin, ini tadi aku baru nyampe pulang dari Jakarta. Di stasiun, aku disambut dengan hujan deras dan para sopir taksi. Okelah, gak ada angkot, hujan pula, aku naik taksi aja. Tapi asem tenan. Dia minta 40 ribu, padahal biasanya cukup 20-25 ribu. Akhirnya setelah saling tawar menawar cukup alot, tarif jatuh di 30 ribu. Menerobos hujan lebat, aku mengikuti si sopir ke arah mobilnya.

Lantas apa yang kulihat? Sebuah mobil sejenis Daihatsu Carry, seperti yang sering digunakan untuk angkot, tipe yang lebih tua, kendaraan pribadi.

WTF! INI TAKSINYA??!! Setelah saling nego alot, ujung-ujungnya aku dapet taksi gelap, buluk pula ini??

Aku dah capek. Pengen cepet pulang. Akhirnya aku naik dan akhirnya kubayar 25 ribu.

TAI BENER.

Tinggalkan komentar